Beritakanlah, Kawan: Air Mengalir Sampai Jauh…
Oleh: Dhimas Wisnu Mahendra*
Akhirnya…
Sesuatu yang berawal dengan apik, dan telah berjalan sangat baik, ketika tiba masa berakhir, sepantasnya ia diakhiri dengan indah pula. Setahun begitu cepat. Serasa baru kemarin saya memberi pengantar untuk Diary PPIA dengan tulisan berjudul “Mengawal Bagai Kanal, Biar Deras Air Mengalir”. Semasih tak cukup banyak kisah bisa dirangkai, kini tahu-tahu periode kepengurusan PPIA Aktivis 2014-2015 sudah harus berakhir.
Jika sebuah kisah memiliki prolog, selayaknya ia ditutup dengan epilog. Butuh waktu khusus bagi saya menuliskan ini, di sela persiapan ujian, menata emosi dan bergulat dengan damai hati. Saya bahkan butuh memutar lebih dahulu lagu-lagu legendaris dari Ebiet G. Ade hingga almarhum Gesang untuk mendapatkan atmosfir yang mengena sebelum menulis. Maka inilah semacam catatan akhir periode dan laporan pertanggungjawaban Diary PPIA sebagai sebuah program baru yang diperkenalkan oleh PPIA Aktivis.